BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan merupakan
suatu proses pertambahan ukuran (diantaranya volume, tinggi, massa) serta
bersifat irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan
adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan
dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang
tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama
muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam
biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan
berakhirnya masa dormansi. Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat
embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga
bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan
batang lembaga (kaulikulus).
Kacang hijau adalah sejenis tanaman
budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang
termasuk suku polong – polongan (fabacae) ini memiliki banyak manfaat
dalam kehidupan sehari – hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya
kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberitahu benih bahwa ia telah
menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji tersebut
bertingkah laku seolah-olah ia masih tetap terkubur dengan cara mengecambahkan
biji dalam kegelapan. Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan
pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau di tiga tempat berbeda yaitu
di tempat gelap, redup, dan terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui
pertimbangan pada beberapa faktor, seperti yang telah disebutkan pada kalimat
sebelumnya. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti
yang tercantum pada laporan ini.
B. Rumusan Masalah
Beranjak
dari latar belakang, rumusan masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana
proses pertumbuhan tanaman ditempat yang berbeda (terang, redup, dan gelap)?
2. Pot
manakah yang mengalami pertumbuhan paling cepat?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui
proses pertumbuhan tanaman ditempat yang berbeda (redup, terang, gelap).
2. Mengkaji
pot manakah yang mengalami pertumbuhan paling cepat.
D. Manfaat Penelitian
1.
Mempelajari
serta untuk mengetahui pengaruh cahaya dan tidak ada cahaya terhadap
pertumbuhan kecambah kacang hijau.
2.
Dapat
mengetahui tentang sifat pertumbuhan dan apa saja faktor yang mendukung pertumbuhan
pada pertumbuhan kacang tanah. Serta hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan,dan
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan.
3.
Mengetahui
dan membuktikan tentang pengaruh cahaya.
4.
Mempelajari
tentang pertumbuhan.
E. Hipotesis
Cahaya
dapat memperlambat pertumbuhan kecambah kacang hijau.
F. Waktu
Waktu
pengamatan dilakukan 1 hari sekali selama 5 hari
G. Variabel
·
variabel Bebas : Cahaya
·
variabel terikat : pertumbuhan kecambah
kacang hijau
·
variabel Kontrol : Tanah
BAB II. KAJIAN TEORI
Klasifikasi
Tanaman Kacang Hijau
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
Pertumbuhan adalah proses
pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan
angka). Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi
struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi
tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa
tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya
plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya,
perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan
epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga
atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden
terangkat ke atas tanah,
misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik
ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang
kapri.
Pertumbuhan pada tanaman terbagi
dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pewrtumbhan
primer dan sekunder.
1. Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan
berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada
tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.Perkecambahan sering
dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena
pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar
sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan
munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan
makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yangt
berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan
cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum
bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan.
Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi.
Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit
pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji
melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang
disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian
embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan cadangan
makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin
berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim tersebut.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu
epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang
mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh
hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke
permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus)
dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah
perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal
ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan
kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum
sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
Pertumbuhan pada tanaman dibedakan
menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
2. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah
pertumbuhan yang disebabkanoleh kegiatan titik tumbuh primer. Pertumbuhan
primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu pada bagian
yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada
jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang
yang telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas mereistem apical (jaringan yang ada diujung akar dan
dan ujung batang). Titik tumbuh batang terdapat pada tumbuhan yang memiliki
kuncup atau tunas. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar
bertambah panjang.
Pertumbuhan
primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah
yaitu:
a. Daerah
pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini
aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah
perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di
daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c. Daerah
diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel -
sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
3. Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah
pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik.
Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan
sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas pembelahan
cambium mengarah kea rah luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah
mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter batang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pertumbuhan pada tumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan, baik
tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi, secara umum dipengaruhi oleh
faktor luar dan faktor dalam.
1. Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar
yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan.
Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai
berikut:
•Air
dan mineral
Pengambilan garam mineral dari dalam
tanah pada umunya bersamaan dengan pengambilan air. air sangat berperan sebagai
pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh makhluk hidup. pada tumbuhan ,kekurang
air akan meningkatkan sintesi adsisin, yaitu suatu hormon yang dapat menghambat
pertumbuhan.
•Kelembaban.
Pada tumbuhan, udara yang lembab
mencegah proses penguapan air, sehingga penyerapan air dan garam mineral dari
dalam tanah semakin sedikit. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan
meningkat sehingga penyerapan air dan garam mineral terlarut pun semakin
banyak.
•Suhu
Semua makhluk hidup memerlukan suhu
tertentu untuk kelangsungan hidupnya.suhu mempengaruhi kerja enzim.pada
tumbuhan, perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi,
fotosintesi, respirasi dan transpirasi. Suhu optimum untuk pertumbuhan tumbuhan
adalah 10-38’C dan pada umumnya tumbuhan tidak dapat tumbuh dibawah suhu 0’C
dan diatas 45’C.
•Cahaya
matahari
Merupakan faktor utama sebagai
energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan
mengga nggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya
tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat pertumbuhan
berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat, namun lemah dan daunnya berukuran lebih kecil, tipis,
pucat. Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat
penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu
berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick
dan Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan adalah pada spektrum merah dengan panjang gelombang 660nm. Percobaan
dengan menggunakan spektrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm
memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merspon spektrum cahaya
adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom
khusus yang mengabsorpsi cahaya.
•nutrisi
Tumbuhan memproleh makanan yang
brbeda.makanan tersebut merupa unsur dan senyawa kimia. Zat makanan diperlukan
sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesi berbagai komponen sel
yang diperlukan selama pertumbuhan. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri
yaitu dengan cara fotosintesis. tumbuhan membutuhkan zat anorganik yang umumnya
diambil dari dalam tanah dalam bentuk
ion, dan CO2 diambil dari udara. beberapa unsure dibutuhkan dalam jumlah
banyak, unsur tersebut dinamakan unsur makro atau makronutrien, misalnya C
(karbon), P (fosforus), dan Mg (magnesium). Sedangkan unur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro atau mikronutrien, misalnya
Zn (Zink), Mn(mangan) dan Ca (kalsium).
Tumbuhan
yang kekurangan makanan akan terhambat pertumbuhanya. contohnya kekurangan zat
besi dan magnesium dapat mengakibatkan Klorosis. klorosis menyebabkan tumbuhan
berwarna pucat dan akhirnya mati.kekurangan Fosforus mengakibatkan daun
berbercak kemerahan yang selanjutnya menyebabkan daun cepat rusak.
2. Faktor internal
·
Faktor Intrasel, yaitu Faktor yang
disebabkan oleh Gen.
·
Faktor intersel, yaitu Faktor yang ada
diantara sel seperti Hormon Fitohormon dan zat tumbuh.
Faktor internal merupakan faktor
yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Di bawah ini merupakan macam-macam hormon pada tumbuhan.
1). Auksin
Fungsi :
a. Merangsang
perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d. Mempengaruhi pembengkokan batang.
e. Merangsang pembentukan akar lateral.
f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d. Mempengaruhi pembengkokan batang.
e. Merangsang pembentukan akar lateral.
f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
2). Giberelin
Fungsi :
a. Merangsang
pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.
3).Sitokinin
Fungsi :
a. Merangsang proses
pembelahan sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
4). Gas Etilen
Fungsi :
a. Membantu memecahkan
dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
d. Mendukung proses pembungaan.
e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
f. Menstimulasi perkecambahan.
g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
d. Mendukung proses pembungaan.
e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
f. Menstimulasi perkecambahan.
g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5).AsamAbsisat
Fungsi :
a. Menghambat
perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.
6).Kalin :
a.Rhizokalin:
merangsang pembentukan akar
b.Kaulokalin:
merangsang pembentukan batang
c.Anthokalin:
merangsang pembentukan bunga
d.Filokalin:
merangsang pembentukan daun
Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan
Tumbuhan:
Cahaya
matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis.Cahaya juga berperan dalam proses
pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu
difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses
perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya
etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan
macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang
penyinaran yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi
(masa tidur yang bertujuan mengatasi masa/musim yang tidak menguntungkan untuk
tumbuh), pembungaan, perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.
BAB III. METODELOGI
A. Metode
·
Metode Pengamatan (Observasi)
Metode observasi adalah
pengamatan secara langsung yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap
suatu objek dengan menggunkan seluruh alat indera.
·
Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka
adalah metode yang menggunakan sumber-sumber pustaka, berupa buku, artikel yang
lainnya yang berkatian dengan maslah yang dibahas.
·
Metode Media Internet
Penulis menggunakan dan memanfaatkan
internet untuk membantu menyelesaikan laporan ini.
B. Alat dan Bahan
Alat :
6
buah pot
Sendok
Penggaris
|
Alat
tulis
|
Bahan :
30 Biji kacang hijau
|
2 ons Tanah
|
100 ml Air per pot
|
C. Cara Kerja
1.Menanam
30 biji kacang hijau dalam masing-masing pot. Setiap pot berisi 5 biji kacang
hijau. Berilah label pada ke enam pot tersebut, masing-masing pot A1-C2.
2.Letakkan
pot A1-A2 di tempat gelap dan pot B1-B2 pada tempat teduh, dan C1-C2 pada
tempat Terang, siramilah setiap hari selama 5 hari.
3.Jika
biji telah tumbuh ukurlah panjang batang (tinggi kecambah) dari kedua tanaman
di pot tersebut. Pengukuran dimulai dari permukaan tanah hingga ujung batang.
4.Lakukan
pengukuran tersebut setiap hari selama 5 hari.
5.Tuliskan
hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
6.Hitunglah
rata-rata tinggi kecambah tiap hari untuk ketiga percobaan tersebut. Dihari
kelima, hitunglah rata-rata kecambah kacang hijau.
7.Buatlah
kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang berbeda
intensitas cahayanya.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
Data hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau pada perlakuan yang berbeda di dapat hasil sebagai berikut :
Hari Ke
|
pertambahan
panjang kecambah per hari (cm)
|
|||||||||||
A1
|
A2
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Rata-rata
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Rata-rata
|
|
1
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
2
|
1
|
1
|
mati
|
1
|
4
|
1,75
|
2
|
1,5
|
1
|
1
|
0,5
|
1,2
|
3
|
1
|
2
|
mati
|
1
|
10,5
|
3,625
|
4
|
1,5
|
3
|
2
|
1
|
2,3
|
4
|
5
|
6,4
|
mati
|
5,5
|
15
|
7,975
|
7
|
3,5
|
8
|
6,8
|
5
|
6,06
|
5
|
11,5
|
12,3
|
mati
|
14,4
|
18,6
|
14,2
|
11,9
|
8,2
|
14,1
|
13,9
|
11,6
|
11,94
|
Rata-rata
tiap A
|
5,61
|
|
4,4
|
|||||||||
Σ
Rata-rata keseluruhan
|
5,005
|
|||||||||||
Hari Ke
|
pertambahan
panjang kecambah per hari (mm)
|
|||||||||||
B1
|
B2
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Rata-rata
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Rata-rata
|
|
1
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
2
|
1,2
|
1,1
|
1,1
|
0,5
|
1
|
1,1
|
1,1
|
1,2
|
1
|
1,5
|
mati
|
1,2
|
3
|
1,5
|
2,2
|
2
|
1
|
3
|
2,25
|
2
|
4
|
1
|
3,5
|
mati
|
2,625
|
4
|
6
|
4
|
2,6
|
1,5
|
9
|
7,5
|
4
|
9,5
|
1
|
10
|
mati
|
6,125
|
5
|
13
|
10,5
|
10,5
|
7
|
16
|
14,5
|
7
|
14,8
|
5
|
16
|
mati
|
10,7
|
Rata-rata
tiap B
|
5,17
|
|
4,23
|
|||||||||
Σ
Rata-rata keseluruhan
|
4,7
|
|||||||||||
Hari Ke
|
pertambahan
panjang kecambah per hari (mm)
|
|||||||||||
C1
|
C2
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Rata-rata
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Rata-rata
|
|
1
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
0,5
|
2
|
mati
|
0,5
|
1
|
0,5
|
1
|
1
|
0,5
|
1,2
|
mati
|
0,5
|
0,5
|
0,675
|
3
|
mati
|
1
|
1
|
mati
|
2,5
|
2,5
|
mati
|
2,5
|
mati
|
1,2
|
1
|
1,566667
|
4
|
mati
|
1
|
2
|
mati
|
3,7
|
3,7
|
mati
|
2,5
|
mati
|
2,3
|
1,5
|
2,1
|
5
|
mati
|
1,5
|
2,2
|
mati
|
5
|
5
|
mati
|
3
|
mati
|
3,7
|
2
|
2,9
|
Rata-rata
tiap C
|
2,54
|
|
1,548333
|
|||||||||
Σ
Rata-rata keseluruhan
|
2,044166667
|
Keterangan:
A
: tempat gelap B : tempat redup C
: tempat terang
B. Pembahasan
Pengaruh cahaya pada pertumbuhan
perkecambahan kacang hijau yaitu dapat memperlambat perkecambahan kacang hijau.
Perbedaan yang terjadi antara pertumbuhan kacang hijau ditempat yang terang,
redup dan gelap. Yaitu
pot
A yang diletakkan ditempat gelap bijinya tumbuh dengan cepat, akan tetapi
batangnya tidak kuat dan daunnya berwarna kuning. Sedangkan pot B yang
diletakkan ditempat redup bijinya tumbuh sedikit cepat, akan tetapi batangnya
kurang kuat dan daunnya berwarna hijau. Sedangkan pot C yang diletakkan
ditempat bercahaya, bijinya tumbuh agak lambat tetapi memiliki batang yang kuat
dan daun berwarna hijau yang segar.
Mengapa
demikian? Karena kacang hijau yang berada pada pot C mendapatkan cahaya
matahari cukup untuk melakukan fotosintesis, sehingga proses fotosintesis dapat
dilaksanakan dengan baik dan daun kacang hijau pun berwarna hijau segar.
Sedangkan kacang hijau yang berada pada pot B diletakkan ditempat redup dengan
cahaya matahari tidak langsung. Jadi proses fotosintesis dapat berlangsung
tetapi tidak begitu sempurna, sehingga daun kacang hijau pada pot B berwarna
hijau. Sedangkan kacang hijau yang berada pada pot A diletakkan ditempat gelap
tanpa ada cahaya matahari. Jadi proses fotosintesis tidak dapat berlangsung,
sehingga daun kacang hijau pada pot A berwarna kuning pucat. Fotosintesis
terjadididalam kloropas. Kloropas merupakan organel plastida yang mengandung
pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloropas terdapat pada
mesofil daun tanaman. Reaksi fotosintesis secara ringkas berlangsung sebagai
berikut :
6CO2 + 6H2O
cahaya matahari C6H12O6 + 6O2 + energy
Klorofil
Dan
yang membuat biji kacang hijau digelas A lebih cepat pertumbuhannya
dibandingkan dengan biji kacang hijau pada gelas C dan B yaitu, tumbuhan
memiliki hormon auksin yang dapat mempercepat proses pertumbuhan. Hormon auksin
tersebut akan rusak jika terkena cahaya. Hal ini yang menyebabkan biji digelas
C dan B pertumbuhannya lebih lambat dari biji yang di gelas A.
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya tumbuhan
membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan
berbeda–beda. Dari percobaan yang telah kami lakukan terhadap perkecambahan
kacang hijau dengan biji dan juga kapas lembab, namun dengan cahaya yang
berbeda (ditempatkan pada tempat yang bercahaya, cahaya tidak langsung, dan
tanpa cahaya), kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hipotesis yang kita
perkirakan telah benar.
Tumbuhan
yang berada pada tempat gelap akan lebih cepat tinggi (etiolasi) dari pada
tumbuhan yang berada ditempat terang / bercahaya. Atau dapat dikatakan bahwa
cahaya memperlambat / menghambat pertumbuhan meninggi (primer). Hal tersebut
dapat terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.
B. Saran
Dalam melakukan penelitian atau percobaan harus membutuhkan
waktu lama. Karena untuk menganalisis semua yang terjadi pada tumbuhan
tersebut. Jika dalam waktu yang singkat, mungkin hasil percobaan tersebut
kurang memuaskan. Dan seharusnya jika kita melakukan penelitian tentang
pertumbuhan dan perkembangan maka secara bertahap kita tambahkan unsur – unsur
eksternal. Supaya kita tau dampak / akibat dari apa yang telah kita berikan
terhadap tumbuhan itu. Sehingga kita mendapatkan data / hasil yang akurat.