Sabtu, 31 Agustus 2013

Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Kecepatan Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau


 

BAB I.           PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

     Pertumbuhan merupakan suatu proses pertambahan ukuran (diantaranya volume, tinggi, massa) serta bersifat irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong – polongan (fabacae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari – hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberitahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji tersebut bertingkah laku seolah-olah ia masih tetap terkubur dengan cara mengecambahkan biji dalam kegelapan. Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau di tiga tempat berbeda yaitu di tempat gelap, redup, dan terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor, seperti yang telah disebutkan pada kalimat sebelumnya. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.

B.     Rumusan Masalah

Beranjak dari latar belakang, rumusan masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Bagaimana proses pertumbuhan tanaman ditempat yang berbeda (terang, redup, dan gelap)?
2.      Pot manakah yang mengalami pertumbuhan paling cepat?

C.     Tujuan Penelitian

             Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1.      Mengetahui proses pertumbuhan tanaman ditempat yang berbeda (redup, terang, gelap).
2.      Mengkaji pot manakah yang mengalami pertumbuhan paling cepat.

D.    Manfaat Penelitian

1.      Mempelajari serta untuk mengetahui pengaruh cahaya dan tidak ada cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau.
2.      Dapat mengetahui tentang sifat pertumbuhan dan apa saja faktor yang mendukung pertumbuhan pada pertumbuhan kacang tanah. Serta hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan,dan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan.
3.      Mengetahui dan membuktikan tentang pengaruh cahaya.
4.      Mempelajari tentang pertumbuhan.

E.     Hipotesis

     Cahaya dapat memperlambat pertumbuhan kecambah kacang hijau.

F.      Waktu

     Waktu pengamatan dilakukan 1 hari sekali selama 5 hari                

G.     Variabel

·         variabel Bebas : Cahaya
·         variabel terikat : pertumbuhan kecambah kacang hijau
·         variabel Kontrol : Tanah


BAB II.       KAJIAN TEORI

            Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili              :
Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus              :
Phaseolus
Spesies            : Phaseolus radiatus L.
            Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan  perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
            Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.
            Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga  dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang kapri.
            Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pewrtumbhan primer dan sekunder.
1. Perkecambahan
            Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
            Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim tersebut.
            Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
            Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
2. Pertumbuhan Primer
            Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkanoleh kegiatan titik tumbuh primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
            Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan memanjang akibat aktivitas mereistem apical (jaringan yang ada diujung akar dan dan ujung batang). Titik tumbuh batang terdapat pada tumbuhan yang memiliki kuncup atau tunas. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang  dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar.  Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan.  Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel - sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.


3. Pertumbuhan Sekunder.
            Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas pembelahan cambium mengarah kea rah luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter batang.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan
            Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. 
1. Faktor eksternal/lingkungan
            Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
•Air dan mineral
            Pengambilan garam mineral dari dalam tanah pada umunya bersamaan dengan pengambilan air. air sangat berperan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh makhluk hidup. pada tumbuhan ,kekurang air akan meningkatkan sintesi adsisin, yaitu suatu hormon yang dapat menghambat pertumbuhan.
•Kelembaban.
            Pada tumbuhan, udara yang lembab mencegah proses penguapan air, sehingga penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah semakin sedikit. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehingga penyerapan air dan garam mineral terlarut pun semakin banyak.
•Suhu
            Semua makhluk hidup memerlukan suhu tertentu untuk kelangsungan hidupnya.suhu mempengaruhi kerja enzim.pada tumbuhan, perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi, fotosintesi, respirasi dan transpirasi. Suhu optimum untuk pertumbuhan tumbuhan adalah 10-38’C dan pada umumnya tumbuhan tidak dapat tumbuh dibawah suhu 0’C dan diatas 45’C.
•Cahaya matahari
            Merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengga nggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat, namun lemah dan daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat. Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick dan Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spektrum merah dengan panjang gelombang 660nm. Percobaan dengan menggunakan spektrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merspon spektrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya.
•nutrisi
            Tumbuhan memproleh makanan yang brbeda.makanan tersebut merupa unsur dan senyawa kimia. Zat makanan diperlukan sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesi berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri yaitu dengan cara fotosintesis. tumbuhan membutuhkan zat anorganik yang umumnya diambil dari dalam tanah  dalam bentuk ion, dan CO2 diambil dari udara. beberapa unsure dibutuhkan dalam jumlah banyak, unsur tersebut dinamakan unsur makro atau makronutrien, misalnya C (karbon), P (fosforus), dan Mg (magnesium). Sedangkan unur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro atau mikronutrien, misalnya Zn (Zink), Mn(mangan) dan Ca (kalsium).
Tumbuhan yang kekurangan makanan akan terhambat pertumbuhanya. contohnya kekurangan zat besi dan magnesium dapat mengakibatkan Klorosis. klorosis menyebabkan tumbuhan berwarna pucat dan akhirnya mati.kekurangan Fosforus mengakibatkan daun berbercak kemerahan yang selanjutnya menyebabkan daun cepat rusak.
2. Faktor internal
·         Faktor Intrasel, yaitu Faktor yang disebabkan oleh Gen.
·         Faktor intersel, yaitu Faktor yang ada diantara sel seperti Hormon Fitohormon dan zat tumbuh.
            Faktor internal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Di bawah ini merupakan macam-macam hormon pada tumbuhan.
1). Auksin
Fungsi :
a. Merangsang perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d. Mempengaruhi pembengkokan batang.
e. Merangsang pembentukan akar lateral.
f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
2). Giberelin
Fungsi :
a. Merangsang pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.


3).Sitokinin
Fungsi :
a. Merangsang proses pembelahan sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
4). Gas Etilen
Fungsi :
a. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
d. Mendukung proses pembungaan.
e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
f. Menstimulasi perkecambahan.
g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5).AsamAbsisat 
Fungsi :
a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.



6).Kalin :
a.Rhizokalin: merangsang pembentukan akar
b.Kaulokalin: merangsang pembentukan batang
c.Anthokalin: merangsang pembentukan bunga
d.Filokalin: merangsang pembentukan daun
Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan:
Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis.Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi (masa tidur yang bertujuan mengatasi masa/musim yang tidak menguntungkan untuk tumbuh), pembungaan, perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.


BAB III.    METODELOGI

A.     Metode

·         Metode Pengamatan (Observasi)
Metode observasi adalah pengamatan secara langsung yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunkan seluruh alat indera.
·         Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka adalah metode yang menggunakan sumber-sumber pustaka, berupa buku, artikel yang lainnya yang berkatian dengan maslah yang dibahas.
·         Metode Media Internet
         Penulis menggunakan dan memanfaatkan internet untuk membantu menyelesaikan laporan ini.

B.     Alat dan Bahan

Alat :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIfHzPzsjOs-J8mcq_qxnBqRafEwi1xJWqLp5f3LUqb3huWoTE1spI0IQ4Ufdmf4JQFvxAJ_OrG9lEq4IwwvLcR6yplmupfsJ035Xil2bgPdsNDHQy6kN5-_RkdOzqExj9V1ELTBiC_8Ry/s320/Mineral+Water+%28Cup%29.jpg
6 buah pot
http://nagakomodo.com/img/produk/sendok_makan_tear_drop.jpg
Sendok
http://i01.i.aliimg.com/photo/v0/300840341/promotional_12_30cm_straight_plastic_ruler.jpg
Penggaris
https://si0.twimg.com/profile_images/1650016613/pen_pencil.jpg
Alat tulis

Bahan :
http://jiwocore.files.wordpress.com/2010/09/mung_bean.jpg
30 Biji kacang hijau
2 ons Tanah

100 ml Air per pot





C.     Cara Kerja

1.Menanam 30 biji kacang hijau dalam masing-masing pot. Setiap pot berisi 5 biji kacang hijau. Berilah label pada ke enam pot tersebut, masing-masing pot A1-C2.
2.Letakkan pot A1-A2 di tempat gelap dan pot B1-B2 pada tempat teduh, dan C1-C2 pada tempat Terang, siramilah setiap hari selama 5 hari.
3.Jika biji telah tumbuh ukurlah panjang batang (tinggi kecambah) dari kedua tanaman di pot tersebut. Pengukuran dimulai dari permukaan tanah hingga ujung batang.
4.Lakukan pengukuran tersebut setiap hari selama 5 hari.
5.Tuliskan hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
6.Hitunglah rata-rata tinggi kecambah tiap hari untuk ketiga percobaan tersebut. Dihari kelima, hitunglah rata-rata kecambah kacang hijau.
7.Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang berbeda intensitas cahayanya.


BAB IV.     HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.     Hasil penelitian

Data hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau pada perlakuan yang berbeda di dapat hasil sebagai berikut :
Hari Ke
pertambahan panjang kecambah per hari (cm)
A1
A2
1
2
3
4
5
Rata-rata
1
2
3
4
5
Rata-rata
1
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
2
1
1
mati
1
4
1,75
2
1,5
1
1
0,5
1,2
3
1
2
mati
1
10,5
3,625
4
1,5
3
2
1
2,3
4
5
6,4
mati
5,5
15
7,975
7
3,5
8
6,8
5
6,06
5
11,5
12,3
mati
14,4
18,6
14,2
11,9
8,2
14,1
13,9
11,6
11,94
Rata-rata tiap A
5,61

4,4
Σ Rata-rata keseluruhan
5,005













Hari Ke
pertambahan panjang kecambah per hari (mm)
B1
B2
1
2
3
4
5
Rata-rata
1
2
3
4
5
Rata-rata
1
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
2
1,2
1,1
1,1
0,5
1
1,1
1,1
1,2
1
1,5
mati
1,2
3
1,5
2,2
2
1
3
2,25
2
4
1
3,5
mati
2,625
4
6
4
2,6
1,5
9
7,5
4
9,5
1
10
mati
6,125
5
13
10,5
10,5
7
16
14,5
7
14,8
5
16
mati
10,7
Rata-rata tiap B
5,17

4,23
Σ Rata-rata keseluruhan
4,7













Hari Ke
pertambahan panjang kecambah per hari (mm)
C1
C2
1
2
3
4
5
Rata-rata
1
2
3
4
5
Rata-rata
1
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
2
mati
0,5
1
0,5
1
1
0,5
1,2
mati
0,5
0,5
0,675
3
mati
1
1
mati
2,5
2,5
mati
2,5
mati
1,2
1
1,566667
4
mati
1
2
mati
3,7
3,7
mati
2,5
mati
2,3
1,5
2,1
5
mati
1,5
2,2
mati
5
5
mati
3
mati
3,7
2
2,9
Rata-rata tiap C
2,54

1,548333
Σ Rata-rata keseluruhan
2,044166667

Keterangan: 
A : tempat gelap          B : tempat redup         C : tempat terang

 

B.     Pembahasan

            Pengaruh cahaya pada pertumbuhan perkecambahan kacang hijau yaitu dapat memperlambat perkecambahan kacang hijau. Perbedaan yang terjadi antara pertumbuhan kacang hijau ditempat yang terang, redup dan gelap. Yaitu pot A yang diletakkan ditempat gelap bijinya tumbuh dengan cepat, akan tetapi batangnya tidak kuat dan daunnya berwarna kuning. Sedangkan pot B yang diletakkan ditempat redup bijinya tumbuh sedikit cepat, akan tetapi batangnya kurang kuat dan daunnya berwarna hijau. Sedangkan pot C yang diletakkan ditempat bercahaya, bijinya tumbuh agak lambat tetapi memiliki batang yang kuat dan daun berwarna hijau yang segar.
            Mengapa demikian? Karena kacang hijau yang berada pada pot C mendapatkan cahaya matahari cukup untuk melakukan fotosintesis, sehingga proses fotosintesis dapat dilaksanakan dengan baik dan daun kacang hijau pun berwarna hijau segar. Sedangkan kacang hijau yang berada pada pot B diletakkan ditempat redup dengan cahaya matahari tidak langsung. Jadi proses fotosintesis dapat berlangsung tetapi tidak begitu sempurna, sehingga daun kacang hijau pada pot B berwarna hijau. Sedangkan kacang hijau yang berada pada pot A diletakkan ditempat gelap tanpa ada cahaya matahari. Jadi proses fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga daun kacang hijau pada pot A berwarna kuning pucat. Fotosintesis terjadididalam kloropas. Kloropas merupakan organel plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloropas terdapat pada mesofil daun tanaman. Reaksi fotosintesis secara ringkas berlangsung sebagai berikut :
6CO2 + 6H2O cahaya matahari C6H12O6 + 6O2 + energy
                                    Klorofil
            Dan yang membuat biji kacang hijau digelas A lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan biji kacang hijau pada gelas C dan B yaitu, tumbuhan memiliki hormon auksin yang dapat mempercepat proses pertumbuhan. Hormon auksin tersebut akan rusak jika terkena cahaya. Hal ini yang menyebabkan biji digelas C dan B pertumbuhannya lebih lambat dari biji yang di gelas A.



BAB V.        PENUTUP

A.     Kesimpulan

      Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda–beda. Dari percobaan yang telah kami lakukan terhadap perkecambahan kacang hijau dengan biji dan juga kapas lembab, namun dengan cahaya yang berbeda (ditempatkan pada tempat yang bercahaya, cahaya tidak langsung, dan tanpa cahaya), kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hipotesis yang kita perkirakan telah benar.
           Tumbuhan yang berada pada tempat gelap akan lebih cepat tinggi (etiolasi) dari pada tumbuhan yang berada ditempat terang / bercahaya. Atau dapat dikatakan bahwa cahaya memperlambat / menghambat pertumbuhan meninggi (primer). Hal tersebut dapat terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.

B.     Saran

     Dalam melakukan penelitian atau percobaan harus membutuhkan waktu lama. Karena untuk menganalisis semua yang terjadi pada tumbuhan tersebut. Jika dalam waktu yang singkat, mungkin hasil percobaan tersebut kurang memuaskan. Dan seharusnya jika kita melakukan penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan maka secara bertahap kita tambahkan unsur – unsur eksternal. Supaya kita tau dampak / akibat dari apa yang telah kita berikan terhadap tumbuhan itu. Sehingga kita mendapatkan data / hasil yang akurat.





BAB VI.     LAMPIRAN